Penulis: Kajar Djati
Sebuah kisah penuh liku terhampar dalam kehidupan Anjampiani, putra pemberani Arya Ranggalawe, sang Adipati Tuban. Anjampiani dilahirkan dari rahim Martaraga. Anjampiani mengarungi liku-liku hidup yang mengubah takdirnya untuk selamanya.
Kepergian Ranggalawe ke Tarik, ibukota Majapahit, menjadi perpisahan abadi. Ranggalawe memilih berperang dengan Majapahit dengan menegakkan pendiriannya. Ranggalawe tak pernah kembali ke Tuban.
Anjampiani yang masih kecil dibawa ke Lumajang oleh sang kakek, Arya Wiraraja. Di sana, Anjampiani mulai menapaki hidup baru dengan berguru di padepokan Lemah Putih di bawah bimbingan Mpu Baraga, seorang guru bijak dari negeri China.
Oh ya, kisah ini disajikan penuh emosi dengan balutan sejarah yang mendalam, oleh penulis kawakan Bre Redana dalam buku Kidung Anjampiani.
Dalam lembaran hari-hari di bawah asuhan Mpu Baraga, Anjampiani tak hanya dipaksa belajar disiplin tubuh dan rasa, tapi juga menjalani berbagai ‘laku’. Ia tumbuh menjadi pujangga muda yang namanya melejit ke seluruh penjuru Majapahit.
Langkah Anjampiani sebagai pujangga, membawanya ke rumah Patih Nambi, di mana kisah cinta dengan Dewi Sekartaji Asmara pun dimulai. Sebuah “pernikahan politis” yang dianggap sebagai tindakan bijak oleh sang kakek, Arya Wiraraja.
Anjampiani, yang peka terhadap pertanda masa depan, terkenal sebagai pujangga ‘alim’. Meskipun hidup jauh dari dunia politik, mereka tetap setia di Tarik saat Majapahit dipindahkan ke Trowulan oleh Raja Jayanegara. Namun, akhirnya, Anjampiani dan istri menetap di Tuban, tanpa meninggalkan keturunan.
Melalui novel sejarah ‘Kidung Anjampiani’ yang diterbitkan oleh Pojok Cerpen dan Tanda Baca ini, pembaca disuguhkan petualangan unik Anjampiani, dan sejarah Kerajaan Majapahit terungkap dalam warna yang berbeda. Bagi pencinta sastra dan sejarah, buku ini patut masuk daftar bacaan.
Dengan minimnya literatur mengenai Anjampiani, novel ini menjadi jendela yang menarik untuk menjelajahi kepingan sejarah Majapahit yang jarang terjamah. Terutama tentang sosok Anjampiani yang memang jarang diungkap oleh sejarah.