Penulis: Kajar Alit Djati
Menulis sejarah lokal memiliki peran penting dalam penelitian dan pembelajaran di berbagai tingkatan pendidikan. Mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Penulisan sejarah lokal akan mampu memberikan wawasan mendalam tentang akar budaya dan warisan suatu daerah. Dalam konteks akademis dan sejarah populer, penggarapan sejarah lokal membutuhkan dedikasi dan pemahaman yang mendalam. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam membentuk sejarah saat ini dan di masa depan.
Untuk memastikan pesan sejarah lokal tersampaikan dengan jelas, penulisan sejarah lokal perlu terus digali dan disajikan dengan gaya yang komunikatif. Hal ini bertujuan agar mudah masyarakat umum.
Sejarah Bukan Hanya Nostalgia
Sejarah bukanlah sekadar kenangan masa lalu yang terpatri dalam ingatan. Lebih dari itu, sejarah adalah jendela menuju peristiwa dan kehidupan di zaman dahulu. Ia merupakan kumpulan fakta, cerita, dan interpretasi yang membentuk landasan perjalanan suatu masyarakat.
Melalui sejarah, kita dapat memahami asal-usul, perkembangan, dan perubahan yang membentuk dunia sekarang ini. Ia memungkinkan kita belajar dari pengalaman lampau untuk membentuk masa depan yang lebih baik. Sejarah adalah cermin yang memantulkan perjalanan umat manusia, dan penting untuk dijaga dan dipelajari dengan penuh penghargaan.
OLeh karena itu, ada istilah yang sangat terkenal yakni JAS MERAH, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kenapa? Karena sejarah akan menunjukkan identitas sebuah daerah, identitas sebuah negara. Dengan mengenali sejarahnya, sebuah daerah akan mampu membuat perencanaan-perencanaan daerah untuk masa depan.
Semisal menulis sejarah kearifan lokal sebuah daerah, maka akan memudahkan pemerintah membuat program-program yang berbasis kekayaan lokal. Mengenali yang lokal, maka akan memudahkan menentukan arah masa depan.
Definisi Sejarah Lokal Menurut Para Ahli
Taufik Abdullah (1985:15), memberi definisi sejarah lokal adalah sejarah dari suatu tempat, suatu locality, yang batasannya ditentukan oleh perjanjian yang diajukan penulis sejarah. Pengertian ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Carol Kammens (2003:ix).
Carol menyatakan ”local history is the study of the past events, or people or groups, in a given geographic area. The focus of the local history can be the place itself, the people who lived there or events that took place in a
particular location”.
Atau: sejarah lokal adalah studi tentang peristiwa masa lalu, atau orang atau kelompok, di wilayah geografis tertentu. Fokus sejarah lokal dapat berupa tempat itu sendiri, orang-orang yang tinggal di sana, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di suatu tempat
lokasi tertentu
Selain dua pemikir tersebut, terkait pentingnya penulisan sejarah lokal Michael Lewis (2004:604-605), sejarawan di Salisbury University Maryland menyatakan ”We are fortune that the methods of environmental history are, literally, grounded and oriented toward local case studies reflecting larger cultural trends or natural situation (culture and nature, of course, used advisedly) … we have no excuse other than time and our lack of knowledge for not incorporating local history into our enviromental history course”.
Atau: Kami beruntung karena metode sejarah lingkungan hidup benar-benar beralasan dan berorientasi pada studi kasus lokal yang mencerminkan tren budaya atau situasi alam yang lebih luas (budaya dan alam, tentu saja, digunakan secara bijaksana) … kita tidak punya alasan selain waktu dan kurangnya pengetahuan untuk tidak memasukkan sejarah lokal ke dalam sejarah lingkungan kita
kursus
Sejarah Lokal Konteks Bojonegoro
Sejarah lokal menjadi salah satu tema sejarah yang menarik. Penelitian-penelitian sejarah lokal membutuhkan keseriusan, tidak hanya oleh pemerintah daerah, melainkan juga para akademisi, pecinta sejarah, jurnalis, hingga para penulis.
Ada banyak kekayaan Kabupaten Bojonegoro yang perlu dieksplore terus menerus, terkait tema sejarah. Bojonegoro yang menyimpan kandungan minyak besar, tentu memiliki peradaban tua, karena fosil-fosil bawah tanah yang terbentuk dalam jangka waktu lama.
Kebudayaan-kebudayaan daerah yang erat kaitannya dengan perjalanan kehidupan masyarakat Bojonegoro sangat perlu untuk terus digali dan didokumentasikan. Semisal, bagaimana kebiasaan masyarakat sepanjang Sungai Bengawan Solo saat menghadapi musim pengujan. Bagaimana tradisi masyarakat di sekitar pegunungan Pandan ketika merayakan panen raya? Bagaimana sejarah kuliner khas Bojonegoro? Bagaimana tradisi masyarakat Bojonegoro saat mendirikan rumah? Bagaimana rumah khas Bojonegoro?
Penulisan sejarah lokal dengan berbagai tema cukup diperlukan untuk lebih mengenal masyarakat Bojonegoro itu sendiri. Nantinya pengenalan akan yang lokal akan bermanfaat untuk menentukan arah kebijakan di masa depan oleh pemerintah atau para stakeholder.
Nah, bagaimana? Sudah punya ide untuk menulis sejarah lokal di sekitarmu?