Kearifan lokal adalah warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi di suatu daerah atau komunitas tertentu. Ini mencakup pengetahuan, nilai-nilai, tradisi, serta praktik yang menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Kearifan lokal sering kali mencerminkan cara beradaptasi dengan lingkungan alam, cara berinteraksi dengan sesama, dan cara mempertahankan identitas kultural.
Hal ini bisa terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sistem pertanian, pengobatan tradisional, seni dan kerajinan tangan, upacara adat, dan mitos-mitos lokal.
Kearifan lokal sangat berharga dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan, serta dalam menghormati keberagaman global sambil memperkuat jati diri komunitas lokal.
Kearifan Lokal Bojonegoro
Simak beberapa kearifan lokal di kawasan Kabupaten Bojonegoro yang masih terjaga hingga sekarang.
Nyadran
Tradisi nyadran, yang lebih sering disebut sebagai sedekah bumi, adalah upacara di mana warga desa secara bersama-sama menggelar prosesi membawa hasil panen dan berbagai jenis makanan, termasuk tumpeng, mengelilingi desa.
Ritual ini merupakan cara bagi penduduk desa untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah.
Acara ini kulminasi dengan pertemuan seluruh komunitas di lapangan terbuka dan bersama-sama menikmati hidangan yang sebelumnya telah mereka bawa keliling desa.
Ider-Ider
Sebelum Festival Bengawan dimulai, penduduk Bojonegoro melaksanakan tradisi ider-ider uluk salam, dimulai dengan penyelenggaraan upacara tumpeng yang memanjang dari Bendung Gerak hingga Taman Bengawan Solo.
Tradisi ini memiliki karakteristik unik karena hanya melibatkan partisipasi kaum pria. Setelah selesai tradisi ini, dilanjutkan dengan Festival Bengawan yang terbuka untuk semua lapisan masyarakat.
Gumbregan
Ritual gumbregan adalah upacara doa bersama yang diadakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pemberian ternak, khususnya sapi dan kerbau, yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat, baik sebagai sumber tenaga, daging, maupun susu.
Rangkaian kegiatan dalam tradisi ini dimulai dengan penyelenggaraan kenduri Gumbregan, di mana para sesepuh dusun memberikan ketupat kepada hewan ternak.
Penduduk sekitar meyakini bahwa ketupat dapat membawa berkah kepada mereka. Tradisi ini telah ada selama berabad-abad, dan saat ini tetap dipraktikkan oleh masyarakat untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka.
Nah, itulah beberapa kearifan lokal Bojonegoro yang masih terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat untuk menghormati warisan para leluhur.