Pukul tiga sore di awal Oktober 2024. Di salah satu warung kopi, di seputar kota Bojonegoro, saya bertemu kenalan. Sambil menikmati bakso, teman saya itu bercerita tentang bisnis yang digelutinya: jasa pembuatan tugas kuliah.
Bisnis ini sekilas kecil. Tapi, dengan jumlah kampus di Bojonegoro yang sekitar 20 an kampus, dan ribuan mahasiswa, tentu cukup menggiurkan. Tak heran, jika dalam beberapa tahun terakhir, bisnis jasa pembuatan tugas kuliah semakin marak. Apalagi, pasar mereka makin meluas, yakni mahasiswa yang malas.
Saya mencoba menelisik bisnis ini yang marak di Bojonegoro. Dulu, ternyata jasa pengerjaan tugas juga banyak dikerjakan oleh percetakan dan pemilik foto copy yakni sekitar tahun 2013. Namun, saat ini, toko-toko tersebut kebanyakan sudah tutup.
Kenalan saya, sebut saja B. Ia memulai bisnis jasa pengerjaan tugas berawal dari rasa gabut yang dialami saat semester 3 pada tahun 2023 kemarin. Maklum, B terbiasa beraktivitas. “Aku kok gabut, ya. Kayak e kalau buka jasa pengerjaan tugas seru,” ceritanya saat memulai bisnisnya.
B kemudian mencoba menerima orderan dari teman-teman dekatnya. Mulai dari tugas-tugas kecil. Seperti pembuatan PPT, desain, dan kemudian berkembang ke pembuatan makalah, hingga pembuatan aplikasi untuk skripsi.
Menurut B, awal mula, ia tidak pernah promosi melalui akun sosial media. Konsumen pertamanya yang langsung menjadi konsumen tetap adalah mahasiswa baru yang nyambi bekerja. Mereka meminta bantuan untuk pengerjaan makalah dan PPT yang dibanderol harga Rp 50 ribu. Karena tidak melakukan promosi, B hanya menerima proyek dari mahasiswa baru saja.
Waktu berjalan, ia punya konsumen-konsumen lainnya. Pada saat itulah ia berinisiatif beriklan di story WA. Dan ternyata banyak mahasiswa yang minat ingin menggunakan jasanya. Bahkan ia sampai membuat flyer promosi agar lebih menarik lagi.
Meski terhitung baru, bisnis pengerjaan tugas yang dikelola B mengalami kenaikan pesat. Tingginya permintaan konsumen membuatnya membentuk tim khusus untuk jasa pengerjaan tugas pada semester 4.
Tim itu berjumlah lima orang yang berasal dari mahasiswa berbagai macam program studi, semester, dan kampus yang berbeda-beda di Bojonegoro. “Jadi sistemnya itu proyek masuk, saya list di grup yang mau ngerjakan nulis nama, gitu,” ujarnya.
Adapun jasa yang pernah dikerjakan B beserta tim adalah makalah, PPT, artikel, dan media skripsi. Untuk saat ini, makalah include PPT ditarif Rp 65 ribu. Jika makalah saja Rp 50 ribu. Sedangkan untuk PPT saja per slidenya Rp 5 ribu.
Adapun harga untuk artikel bermacam-macam. Jika artikel biasa tanpa abstrak, dihargai Rp 35 ribu. Sedangkan artikel dengan sumber jurnal standart dipatok harga Rp 50 ribu – Rp 75 ribu. Bila menggunakan jurnal Sinta, bisa Rp 100 ribu – Rp 300 ribu.
Karakter mahasiswa yang menjadi konsumennya bermacam-macam, dan terkadang unik. Ada mahasiswa yang ingin dibantu membuat daftar pustaka saja. Untuk pembuatan daftar pustaka, B memberi tarif Rp 15 ribu.
Media skripsi yang pernah dikerjakan B adalah aplikasi RnD tanpa coding untuk Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
“Dua hari enggak tidur sampai sakit. Apalagi kan aku baru belajar buat aplikasinya. Baca artikel, nonton Youtube. Ditambah laptop sering macet,” ucapnya bercerita proses pembuatan aplikasi yang hanya dibandrol harga Rp 150 ribu.
“Karena saat itu masih baru dan belum tahu harga pasnya. Kalau sekarang kubandrol harga Rp 300 ribu,” ungkapnya.
Orderan tugas biasanya akan membanjir pada saat masa mendekati ujian tengah semester dan akhir semester. Satu hari ia bisa menerima 8 proyek. Bahkan karena overload, ia pernah menolak beberapa proyek.
Selain B, saya juga bertemu dengan M yang juga membuka jasa pembuatan tugas kuliah di Bojonegoro. M memulai bisnis jasa pengerjaan tugas sejak semester tiga pada tahun 2021.
“Awalnya karena iseng, ternyata banyak juga yang butuh,” ujarnya.
M mengerjakan semua garapan secara mandiri, yang rata-rata dari mahasiswa Bojonegoro dan Jombang.
“Kalau pas lagi banyak dan aku kewalahan, aku lempar ke mitra lainnya,” terangnya yang saat ini menjadi mahasiswa akhir.
Ia pernah membantu pembuatan karya ilmiah, artikel, makalah, PPT, proposal, modul, sampai skripsi.
Tarif harganya pun variatif. Tergantung banyak halaman dan kerumitan. Biasanya makalah dan PPT dipatok harga Rp 50 ribu non revisi. Sedangkan untuk PPT saja, per slide dihargai Rp 5 ribu. M menerima semua proyek asal masih bisa dipelajari.
“Sering dapat konsumen anak hukum, agama, dan kesehatan. Proyeknya berupa modul,” ungkapnya.
Namun, untuk tugas teknik, dan sistem komputer terus terang ia menolak. “Aku nggak mau mengerjakan yang di luar kapasitasku. Nanti kalau endingnya salah dan lain sebagainya. Tapi kalau mitraku bisa, biasanya aku lempar,” paparnya.
M juga pernah menerima jasa pengerjaan skripsi Manajemen Pendidikan yang per babnya dibanderol dengan harga Rp 500 ribu. Karena include dengan program sempro, ia mematok harga Rp 1,3 juta untuk bab 1-3.
Selain mendapat proyek dari mahasiswa, M juga pernah melayani konsumen dari siswa SMA. Jasa yang ia tawarkan adalah pengerjaan soal dengan tarif harga Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu tergantung banyaknya halaman.
Bisnis jasa pengerjaan tugas yang digelutinya cukup ramai. Terlebih jika mendekati ujian tengah semester maupun akhir semester. “Sehari bisa sampai 5 proyek. Kalau sepi seminggu 2 sampai 3 proyek,” katanya.
Untuk pembayaran, ia sering melakukan Cash On Delivery (COD) karena rata-rata konsumennya masih lingkup pertemanan. Namun, pembayaran yang dilakukan setelah proyek diselesaikan tidak selalu berjalan mulus. Beberapa konsumen ada yang membayar dua hari bahkan sampai lima hari setelah proyek diselesaikan.
“Kalau konsumennya jauh, aku baru minta transfer DP,” ucapnya.
Meski membuka jasa pengerjaan tugas, ia juga masih aktif dalam organisasi dan kegiatan kampus. Namun, ia sering menomorduakan tidur dan tugas kuliahnya sendiri. Ia fokus mengerjakan proyek tugasnya.
Lalu, apa alas an mahasiswa menggunakan jasa B dan M? Jawabannya macam-macam. Ada yang karena kerja, kesulitan mencari materi, karena memang tidak bisa, dan mepet deadline, dan lainnya.
Bumi (bukan nama asli), sebut saja begitu. Ia sering menggunakan jasa B karena kuliah sambil kerja.
“Ya itu kan pas aku masih sibuk, kerjaan numpuk, akhirnya belum sempat ngerjakan, ya terus aku joki kan,” terangnya.
Bumi bekerja dari pukul 06.00-11.00. Lalu kuliah mulai pukul 12.30-16.30. Lanjut bekerja lagi jam 18.00-22.00.
Terkait fenomena maraknya jasa pembuatan tugas kuliah, praktisi pendidikan, Abdul Arif yang juga dosen Universitas Negeri Islam (UIN) Walisongo Semarang menuturkan, bisnis mengerjakan tugas-tugas akademik adalah bentuk dari pelanggaran berat dalam dunia akademik. Termasuk tindakan plagiat karena yang bersangkutan mengakui karya orang lain sebagai karyanya.
Mahasiswa yang memilih “jalan instan”, menurut Abdul, tersebut perlu berubah. Tugas-tugas dalam akademik adalah tahapan yang harus dilalui untuk mengukur hasil belajar yang ia lalui.
Jika itu ia limpahkan kepada orang lain, maka tujuan asesmen tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Di sisi lain, mahasiswa telah berbohong dengan menggunakan hasil pekerjaan orang lain untuk diakui sebagai hasil belajarnya.
“Menurut hemat saya, harus ada sistem kontrol yang ketat untuk menjamin tugas-tugas akademik, khususnya skripsi dilaksanakan secara optimal oleh mahasiswa,” usulnya.
Menurut dia, peran dosen pembimbing sangat penting dalam hal ini. Dosen perlu meningkatkan layanan bimbingannya mulai dari perencanaan, penelitian hingga penulisan laporan. Keduanya bisa berkolaborasi untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas.
Dosen pembimbing juga bisa mengarahkan mahasiswa untuk membuat tugas sesuai dengan potensi yang dimiliki. Kampus Merdeka saat ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk lulus tanpa skripsi, seperti publikasi artikel ilmiah, membuat proyek, menciptakan produk protipe dan kejuaraan.
Menanggapi alasan Bumi yang sibuk bekerja, Arif mengatakan bahwa setiap individu tentu memiliki hambatan belajar masing-masing. Hambatan tersebut harus dicarikan jalan keluar, bukan jadi alasan untuk menempuh jalur ilegal. Mahasiswa perlu memahami potensi yang dimiliki agar bisa memilih opsi-opsi dalam tugas akademiknya.
“Kesulitan mencari materi dan menyusun daftar pustaka untuk tugas akademik biasa diatasi jika mahasiswa sudah mendapatkan kuliah tentang metodologi penelitian dan penyusunan laporan penelitian. Itu adalah hal teknis yang bisa diatasi. Terlebih, saat ini banyak tools teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung dan memudahkan dalam mengerjakan tugas,” terangnya.