Kata “Pinarak” berasal dari istilah “mangga pinarak,” yang memiliki makna singgah atau mampir sejenak. Pinarak adalah ungkapan dari sifat keramahan dan kedermawanan seseorang sebagai tuan rumah.
Ini menggambarkan tindakan menawarkan atau mengundang tamu, saudara, atau teman untuk datang ke rumahnya, baik itu untuk kunjungan formal atau sekadar singgah sebentar.
Dalam konteks ini, Pinarak menjadi simbol dari kehangatan dan keramahan yang diberikan oleh tuan rumah kepada para tamu, menciptakan suasana yang ramah dan akrab di tempat tinggalnya.
Dengan mengadopsi konsep Pinarak, seseorang menunjukkan sikap terbuka dan ramah terhadap interaksi sosial, mengundang orang lain untuk berbagi momen berharga dan menciptakan ikatan yang erat antara individu dalam lingkungan tersebut.
Nah, Pinarak menjadi slogan dari Kabupaten Bojonegoro, dengan maksud untuk mengundang masyarakat lokal atau dari luar wilayah Bojonegoro untuk singgah ke Kota Ledre ini.
Singgah di sini dalam arti, mereka yang datang untuk menikmati apapun yang disuguhkan oleh Kabupaten Bojonegoro baik dari segi kuliner hingga destinasi wisata.
Bojonegoro adalah wilayah yang kaya akan potensi wisata alam dan banyak kuliner khas untuk ditawarkan pada para pengunjung atau wisatawan yang ingin menikmati liburan.
Bahkan Pinarak Bojonegoro telah dijadikan jinggel yang menjadi ciri khas Kabupaten ini, jinggel ini kerap dibawakan saat acara di pemerintahan bahkan festival-festival di Bojonegoro.
Tempat Wisata Alam di Bojonegoro
Growgoland
Kabupaten Bojonegoro dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah, termasuk sumber daya migas dan destinasi wisata alam yang menarik.
Salah satu contohnya adalah Kawasan Wisata Grogoland yang terkenal dengan airnya yang bening dan terletak di Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro.
Wisata Growgoland menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat direkomendasikan, selain Khayangan Api dan Dander Waterpark, terutama selama liburan sekolah.
Di sini, pengunjung dapat menikmati berendam dalam air segar yang langsung mengalir dari mata air sambil dikelilingi oleh hutan yang hijau.
Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai hidangan lezat dan menyewa balon pelampung yang ditawarkan oleh banyak penjual di area tersebut.
Khayangan Api
Kayangan Api, atau yang dikenal sebagai “Sumber Api Abadi,” terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Tempat ini adalah hasil dari geologi alamiah, di mana gas alam keluar dari dalam tanah melalui zona lemah atau rekahan. Dekat dengan titik keluarnya gas, terdapat mata air yang memiliki bau yang tajam karena mengandung belerang. Api yang terus menyala di Kayangan Api sampai saat ini belum pernah padam.
Legenda menyebutkan bahwa Kayangan Api pernah menjadi tempat pertapaan bagi seorang Empu bernama Empu Supa dari zaman Majapahit.
Empu Supa melakukan pertapaan dan menciptakan sebuah pusaka yang dikenal sebagai Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo. Pusaka ini diciptakan dengan memanfaatkan api yang keluar dari dalam tanah di Kayangan Api.
Sebagai pengakuan atas keahliannya, Empu Supa diangkat menjadi Empu Majapahit dan diberi gelar Empu Kriya Kusuma.
Negeri Atas Angin
Atas Angin adalah sebuah tujuan yang terletak di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan berjarak sekitar 50 km dari pusat kota.
Daya tarik utama dari tempat ini adalah pemandangan alam yang memukau yang dapat ditemui di Bojonegoro. Keindahan alam ini sering menjadi favorit bagi para wisatawan, terutama sebagai lokasi pemotretan, terutama untuk sesi fotografi prewedding.
Tak hanya itu, banyak pengunjung juga memilih untuk berkemah di puncak bukit yang dikenal sebagai Bukit Cinta, agar mereka dapat menyaksikan kecantikan matahari terbit.
Lirik Jinggel Pinarak Bojonegoro
Bojonegoro disini
kenangan akan terpatri
di dalam hati
Menginspirasi
akan kau temui
Bojonegoro berasa
keramahan tiada tara
lihatlah budaya
besar nya legenda
alamnya yang istimewa
Nikmatilah
rasakanlah
pengalaman di negeri yang berkah
Nikmatilah
Rasakanlah
Bagian pesona Indonesia
Pinarak Bojonegoro