Oleh: Nanang Fahrudin
Berapa jumlah pers mahasiswa di Bojonegoro? Dan bagaimana kebijakan redaksinya? Mungkin sulit mencari datanya secara lengkap. Namun, pertanyaan tersebut perlu diajukan. Setidaknya dengan memunculkan tanya itu, akan berusaha mengetahui kondisi terkini pers yang dikelola oleh mahasiswa di Bojonegoro.
Apakah keberadaan pers mahasiswa penting? Tentu saja. Sejarah mencatat, pers mahasiswa di Indonesia mampu bergerak lincah dan kritis, tak kalah dibanding pers yang dikelola perusahaan umum. Posisi pers mahasiswa makin penting di tengah perkembangan tekonologi informasi, mulai cepatnya perkembangan media sosial hingga mesin cerdas (artificial intelligence).
Sepengamatan saya yang pendek (karena perlu ada riset), jumlah pers kampus di Bojonegoro sangat sedikit. Dari yang sedikit itu, kondisinya juga tak cukup baik banget. Mereka masih dihadapkan berbagai masalah internal organisasi. Mulai sekretariat, peralatan, dan masalah keuangan. Sehingga, belum mampu menghasilkan berita atau laporan jurnalistik dengan cakupan tema yang luas.
Padahal, jumlah kampus di Bojonegoro cukup banyak. Sesuai data di data.bojonegorokab.go.id, pada 2023 tercatat ada 22 perguruan tinggi (PT). Sebagian besar PT memiliki lebih dari 1.000 mahasiswa. Dari 22 PT tersebut, masih banyak yang belum memiliki unit kegiatan mahasiswa (UKM) jurnalistik yang biasanya disebut Lembaga Pers Mahasiswa (LPM). Beberapa PT yang memiliki LPM diantaranya IKP PGRI (LPM Sinergi), Unugiri (LPM Spektrum), dan ISTek ICsada, serta Unigoro.
Idealisme Pers Mahasiswa
Ana Nadya Abrar (1992) mencoba menawarkan tiga hal penting ketika hendak mengetahui idealisme pers mahasiswa. Tiga hal itu diwakilkan pada tiga pertanyaan: Mengapa pers mahasiswa itu ada? Di mana posisi pers mahasiswa dalam sistem sosial kampus? Apa tujun yang ingin dicapai pers mahasiswa. (hal:7).
Jawaban dari tiga pertanyaan itu akan menjadi gambaran idealisme pers mahasiswa. Pertama, pers mahasiswa ada untuk ruang refleksi. Kebutuhan mahasiswa bukanlah hanya pada keilmuan di prodi atau fakultasnya saja, melainkan juga membutuhkan hal-hal yang mendorongnya untuk bisa berpikir kritis, meningkatkan keterampilan, ikut andil dalam perubahan sosial, dan sebagainya. Dalam konteks ini, pers mahasiswa ada untuk menjadi ruang refleksi bersama mahasiswa agar mampu membaca situasi hingga mempengaruhi gerak zaman.
Kedua, pers mahasiswa berada dalam sistem sosial kampus. Sehingga corak dan geraknya akan dipengaruhi oleh sistem sosial kampus tempatnya berada. Pada posisi ini, pers kampus sama dengan pers umum yang juga terikat pada sistem sosial masyarakat. Sehingga, pers mahasiswa juga mempunyai fungsi edukasi maupun kontrol sosial. Pers mahasiswa sangat mungkin berposisi sebagai lembaga yang mendorong adanya keterbukaan akademik, dan mengampanyekan berpikir kritis.
Ketiga, pers mahasiswa membawa angin kesadaran bagi mahasiswa dan insan kampus pada umumnya. Ini berkaitan dengan fungsi mahasiswa sebagai agent of change dalam gerak sosial di masyarakat. Pers mahasiswa menjadi kawah candradimuka bagi mahasiswa untuk berproses mengasah skill dan inteletualitas sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat.
Tantangan dan Peluang Pers Mahasiswa
Dalam sejarah Indonesia, pers mahasiswa memiliki peran strategis dalam perubahan. Keberadaannya tak bisa dipandang sebelah mata, dan bahkan bisa sejajar dengan pers yang dikelola perusahaan umum. UU Pers nomor 40 tahun 1999 tidak mengatur secara spesifik pers mahasiswa. Namun, di sisi lain, pers mahasiswa tidak ada bedanya dengan per umum. Dewan Pers juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemerinstekdikti) terkait keberadaan pers kampus.
Ketika sudah ada UU nomor 40 tahun 1999 yang melindungi, dan ketika kran informasi dibuka selebar-lebarnya, maka saatnya pers mahasiswa mengampil peran. Yakni dengan cara menentukan idealismenya sebagai titik pijak dan menentukan arah geraknya untuk bisa memberikan informasi berkualitas kepada publik.
Dalam konteks lokal Bojonegoro, saya melihat esksistensi pers mahasiswa sangat diperlukan. Sebagai kelompok masyarakat yang diidentikan sebagai kaum intelektual, pers mahasiswa akan bisa mewarnai gerak perubahan di level lokal Bojonegoro. Selain itu, pers mahasiswa bisa menjadi media alternatif bagi publik untuk mendapatkan berita yang berkualitas.
Untuk menentukan arah gerak pers mahasiswa Bojonegoro, sebenarnya yang bisa menjawab dengan tepat adalah pers mahasiswa itu sendiri. Tulisan ini hanya sekedar pemantik, bahwa pers mahasiswa Bojonegoro perlu bangkit, aktif di Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI), dan ikut mewarnai gerak pembangunan daerah. Pers mahasiswa perlu menunjukkan taringnya.
_______
Tulisan ini sebelumnya dimuat di Radar Bojonegoro, Minggu 8 September 2024