Di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, terdapat sebuah nama yang dikenal dengan baik: Gajah Bolong. Nama ini memiliki latar belakang yang unik dan menarik, dengan berbagai cerita yang mengaitkannya dengan mitos dan sejarah lokal. Taman Gajah Bolong, yang baru-baru ini diresmikan oleh Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, menjadi sebuah tempat yang mengabadikan cerita ini.
Kisah di balik nama Gajah Bolong terungkap dari sebuah mitos yang merujuk pada lubang sepanjang seorang gajah dewasa. Lubang tersebut menghubungkan tempat ghoib, membentang selama sekitar 200 meter di bawah tanah kosong yang sekarang menjadi Taman Gajah Bolong. Lubang ini dikatakan digunakan untuk perjalanan ghoib menuju sendang yang kini dikenal sebagai Kantor Kecamatan Baureno. Tempat-tempat ini hanya terpisah oleh jalan raya Babat-Bojonegoro.
Dalam masa lalu, sendang ini digunakan oleh warga setempat untuk nyawiji ing pangeran, suatu acara yang juga dikenal sebagai nyadran dalam budaya Jawa.
Kisah lain yang berkaitan dengan Gajah Bolong mengisahkan tentang patung gajah yang terletak di depan rumah tua berpagar hijau yang menghadap ke selatan. Patung ini berada di sebelah barat Perempatan Gajah Bolong, di Dusun Mongkrong, Kecamatan Baureno. Patung ini didirikan oleh Mbah Sudjono, pemilik rumah tersebut. Dalam catatan sejarah, ketika terjadi perang agresi militer Belanda, patung gajah ini ditembak oleh penjajah Belanda sehingga patungnya menjadi berlubang atau ‘bolong’.
Seiring waktu, cerita dan versi sejarah yang berbeda mengelilingi nama Gajah Bolong. Beberapa cerita menghubungkannya dengan mitos dan legenda, sementara yang lain mengaitkannya dengan peristiwa sejarah yang lebih nyata. Ada yang menganggap cerita lubang sebesar gajah sebagai legenda ghoib, sementara yang lain mengaitkannya dengan fakta bahwa lubang tersebut memang nyata, meskipun digunakan dalam konteks perjalanan ghoib.
Meskipun berbagai versi cerita mungkin ada, satu hal yang pasti adalah nama Gajah Bolong telah menjadi bagian penting dari warisan budaya dan sejarah Kecamatan Baureno. Patung Gajah Bolong, yang berdiri sejak zaman kolonial Belanda, telah menjadi ikon yang mencerminkan perjuangan dan sejarah kawasan tersebut. Meskipun sejarahnya mungkin memiliki berbagai interpretasi, kehadiran Gajah Bolong di Kecamatan Baureno tetap menjadi bukti perjalanan waktu dan nilai-nilai lokal yang berharga.